Terkadang rutinitas pekerjaan
membuat kepala pening, bagi para hardworker seperti diriku ini haruslah
sesekali keluar untuk sekedar refreshing dari berbagai rutinitas yang
membosankan. Karena pantai sudah terlalu sering, kali ini aku akan mencoba
melihat satu view yang jarang aku lakukan yaitu melihat sunsrise di puncak
gunung sepertinya menarik. Baiklah, its time to packing packing ria.
Tujuan kali ini adalah ke Gunung
Merbabu, karena kebetulan gunung yang terdekat dari domisiliku adalah Gunung Merbabu. Sekedar info, gunung yang
memiliki ketinggian 3.142 mdpl ini berlokasi di Jawa Tengah, berada di
perbatasan Salatiga, Boyolali dan Magelang. Untuk aksesnya sendiri setahuku
ada beberapa jalur diantaranya Via Suwanting Magelang, Via Selo Boyolali,
Via Gancik Boyolali, Via Thekelan Salatiga, Via Cunthel Salatiga dan Via Wekas
Magelang. tapi kali ini aku hanya akan membahas yang via Selo Boyolali saja,
karena memang rute yang termudah yang lewat Selo (sumber dari orang yang yang
sudah berpengalaman). Biaya retribusi waktu itu Rp 15.000 perorang dan biaya
parkir Rp 5.000. Ada beberapa lokasi di base camp yang biasanya digunakan
sebagai tempat singgah, base camp pak Bari dan pak Parman.
Perjalanan dari base camp menuju
ke pos 1 (Dok. Malang) Gunung Merbabu Via Selo cukup datar dan tidak terlalu menguras
banyak energi. Sebelah kanan kiri jalur berupa pohon pohon pinus dan jalur
telihat cukup jelas. Area Pos 1 tidak begitu luas. Bagiku yang jalannya lambat ini butuh waktu sekitar 3 jam untuk sampai pos
1.
Melanjutkan perjalanan dari Pos
1 menuju ke pos 2 (Pandean) jalur lumayan menanjak, lumayan membuat capek
dengkul, terlebih di Tikungan Macan, menurutku sangat berat, dan sekali lagi, bagi
orang biasa sepertiku jalur ini sangat membuat lelah, butuh waktu sekitar 1 jam
untuk sampai di pos 2. Di pos 2 bisa juga mendirikan tenda bila kondisi sudah
tidak memungkinkan untuk melanjutkan perjalanan. Area pos 2 cukup luas
menurutku.
Dari Pos 2 ke pos 3 (Watu Tulis)
jalur teramat sangat menanjak sampai ke pos 3, tapi pemandangan di sekitarnya
cukup indah, hamparan bukit hijau menyejukkan mata, sampai di pos 3 terlihat
jelas bukit bukit hijau. area camp luas. Cocok sekali buat camp di sini. Waktu
yang dibutuhkan sekitar 45 menit untuk sampai di pos 3.
Pos 3 ke sabana 1, jalur semakin
menanjak, dan semakin membuat putus asa, tapi begitu sampai di sabana 1 hati
akan sedikit lebih lega, karena view yang disuguhkan luar biasa. Sabana 1 juga
cukup luas, terlihat jelas beberapa bukit di samping sabana 1. Jarak tempuh
yang dibutuhkan sekitar 1 jam.
Perjalanan pun dilanjutkan dari Sabana
1 menuju ke sabana 2. Ya, seperti sebelum sebelumnya, jalur menanjak lagi tapi
tidak seberat tanjakan dari pos 3 menuju ke sabana 1. Waktu yang dibutuhkan 30
menit. Sekali lagi dan berkali kali mata akan dimanjakan dengan view fantastis
dari Gunung Merbabu. Sabana 2 cocok untuk tempat camp karena lokasi yang luas
dan cukup aman dari angin. Ada yang unik dari sabana 2 adalah rumput khas dan
banyak pohon edelweiss di sini.
Perjalanan dianjutkan dari Sabana
2 ke Puncak Kenteng Songo 3.142 mdpl. Biasanya untuk summit dimulai dini hari
sekitar pukul 3, jalurnya yang pasti tetap menanjak, itu pasti. Dingin, itu
pasti, bahkan sangat dingin. Di pertengahan jalur nanti akan melewati Watu
Lumpang. Dari Watu Lumpang terus lanjut ikuti jalur yang terus menerus menanjak
sampai di ujung bukit. Sampai di ujung bukit menuju puncak jalur cukup datar ,
terlihat jelas puncak Trianggulasi yang sebelah kiri dan puncak Kenteng Songo yang
sebelah kanan. Waktu yang dibutuhkan sekitar 2 jam. Percayalah, begitu mata
dimanjakan dengan suguhan keindahan view Gunung Merbabu, sunrise nya, sabana
nya, bukit nya, semua lelah di dengkul akan hilang. Nah begitulah ulasan
singkat tentang pendakian di Gunung Merbabu.
Sekedar
pesan singkat dari ku orang biasa ini, jangan sampai kekurangan air dan bekal saat
di perjalanan, siapkan logistik seefisien mungkin, hindari mendaki di musim
hujan, usahakan tetap sopan dimanapun kita berada, jangan saling mengolok
antara sesama pendaki, karena alam Indonesia sejatinya boleh dinikmati oleh semua
warganya yang penting tetap menghargai aturan, apabila ada yang menyalahi
aturan tegurlah dengan bijak, tidak perlu saling menjatuhkan dan yang paling
penting diantara yang penting lainnya adalah selalu berdoa sebelum dan sesudah
melakukan pendakian.
Sudah, itu saja, semoga
ulasan singkat ini bermanfaat, setidaknya bisa menghibur,