Wednesday, May 6, 2015

Menikmati Sunrise di Puncak Gunung Merbabu

      
Terkadang rutinitas pekerjaan membuat kepala pening, bagi para hardworker seperti diriku ini haruslah sesekali keluar untuk sekedar refreshing dari berbagai rutinitas yang membosankan. Karena pantai sudah terlalu sering, kali ini aku akan mencoba melihat satu view yang jarang aku lakukan yaitu melihat sunsrise di puncak gunung sepertinya menarik. Baiklah, its time to packing packing ria. 
Tujuan kali ini adalah ke Gunung Merbabu, karena kebetulan gunung yang terdekat dari domisiliku  adalah Gunung Merbabu. Sekedar info, gunung yang memiliki ketinggian 3.142 mdpl ini berlokasi di Jawa Tengah, berada di perbatasan Salatiga, Boyolali dan Magelang. Untuk aksesnya  sendiri setahuku ada beberapa jalur diantaranya Via Suwanting Magelang, Via Selo  Boyolali, Via Gancik Boyolali, Via Thekelan Salatiga, Via Cunthel Salatiga dan Via Wekas Magelang. tapi kali ini aku hanya akan membahas yang via Selo Boyolali saja, karena memang rute yang termudah yang lewat Selo (sumber dari orang yang yang sudah berpengalaman). Biaya retribusi waktu itu Rp 15.000 perorang dan biaya parkir Rp 5.000. Ada beberapa lokasi di base camp yang biasanya digunakan sebagai tempat singgah, base camp pak Bari dan pak Parman.
Perjalanan dari base camp menuju ke pos 1 (Dok. Malang) Gunung Merbabu Via Selo cukup datar dan tidak terlalu menguras banyak energi. Sebelah kanan kiri jalur berupa pohon pohon pinus dan jalur telihat cukup jelas. Area Pos 1 tidak begitu luas. Bagiku yang jalannya lambat  ini butuh waktu sekitar 3 jam untuk sampai pos 1.
Melanjutkan perjalanan dari Pos 1 menuju ke pos 2 (Pandean) jalur lumayan menanjak, lumayan membuat capek dengkul, terlebih di Tikungan Macan, menurutku sangat berat, dan sekali lagi, bagi orang biasa sepertiku jalur ini sangat membuat lelah, butuh waktu sekitar 1 jam untuk sampai di pos 2. Di pos 2 bisa juga mendirikan tenda bila kondisi sudah tidak memungkinkan untuk melanjutkan perjalanan. Area pos 2 cukup luas menurutku.
Dari Pos 2 ke pos 3 (Watu Tulis) jalur teramat sangat menanjak sampai ke pos 3, tapi pemandangan di sekitarnya cukup indah, hamparan bukit hijau menyejukkan mata, sampai di pos 3 terlihat jelas bukit bukit hijau. area camp luas. Cocok sekali buat camp di sini. Waktu yang dibutuhkan sekitar 45 menit untuk sampai di pos 3.
Pos 3 ke sabana 1, jalur semakin menanjak, dan semakin membuat putus asa, tapi begitu sampai di sabana 1 hati akan sedikit lebih lega, karena view yang disuguhkan luar biasa. Sabana 1 juga cukup luas, terlihat jelas beberapa bukit di samping sabana 1. Jarak tempuh yang dibutuhkan sekitar 1 jam.
Perjalanan pun dilanjutkan dari Sabana 1 menuju ke sabana 2. Ya, seperti sebelum sebelumnya, jalur menanjak lagi tapi tidak seberat tanjakan dari pos 3 menuju ke sabana 1. Waktu yang dibutuhkan 30 menit. Sekali lagi dan berkali kali mata akan dimanjakan dengan view fantastis dari Gunung Merbabu. Sabana 2 cocok untuk tempat camp karena lokasi yang luas dan cukup aman dari angin. Ada yang unik dari sabana 2 adalah rumput khas dan banyak pohon edelweiss di sini.
Perjalanan dianjutkan dari Sabana 2 ke Puncak Kenteng Songo 3.142 mdpl. Biasanya untuk summit dimulai dini hari sekitar pukul 3, jalurnya yang pasti tetap menanjak, itu pasti. Dingin, itu pasti, bahkan sangat dingin. Di pertengahan jalur nanti akan melewati Watu Lumpang. Dari Watu Lumpang terus lanjut ikuti jalur yang terus menerus menanjak sampai di ujung bukit. Sampai di ujung bukit menuju puncak jalur cukup datar , terlihat jelas puncak Trianggulasi yang sebelah kiri dan puncak Kenteng Songo yang sebelah kanan. Waktu yang dibutuhkan sekitar 2 jam. Percayalah, begitu mata dimanjakan dengan suguhan keindahan view Gunung Merbabu, sunrise nya, sabana nya, bukit nya, semua lelah di dengkul akan hilang. Nah begitulah ulasan singkat tentang pendakian di Gunung Merbabu.
Sekedar pesan singkat dari ku orang biasa ini, jangan sampai kekurangan air dan bekal saat di perjalanan, siapkan logistik seefisien mungkin, hindari mendaki di musim hujan, usahakan tetap sopan dimanapun kita berada, jangan saling mengolok antara sesama pendaki, karena alam Indonesia sejatinya boleh dinikmati oleh semua warganya yang penting tetap menghargai aturan, apabila ada yang menyalahi aturan tegurlah dengan bijak, tidak perlu saling menjatuhkan dan yang paling penting diantara yang penting lainnya adalah selalu berdoa sebelum dan sesudah melakukan pendakian.
Sudah, itu saja, semoga ulasan singkat ini bermanfaat, setidaknya bisa menghibur,
Warm Regards 





Foto di atas hanya sebagai pemanis, karena beberapa file foto hilang dikarenakan memori card hilang, tetapi tidak masalah, kenangan pasti selalu ada di setiap ingatan otak kita, karena tidak semua kenangan terwujud dalam sebuah foto.

Persiapan Memyambut Persalinan

Apasih barang yang wajib dibawa saat persalinan ?  halo pembaca yang budiman, mau sharing nih tentang apa aja barang yang harus banget ada d...